Sepak bola Inggris memiliki satu hal yang membuatnya berbeda dari sepak bola di negara lain, yaitu trofi emas Arsenal. Premier League adalah satu-satunya liga sepak bola yang pernah memberikan trofi khusus, yang berbeda dari trofi biasanya, kepada juaranya.
Melalui artikel ini, kamu akan mempelajari apa yang dimaksud dengan trofi emas Arsenal dan bagaimana cara Arsenal mendapatkan trofi tersebut. Mari simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!
Apa Itu Trofi Emas Premier League?
Trofi emas Premier League adalah trofi emas khusus yang diberikan oleh FA (Football Association) kepada Arsenal sebagai tim tersebut memenangkan Premier League pada musim 2003/04 dengan rekor tidak pernah terkalahkan; 38 pertandingan, 26 menang, 12 imbang, dan 0 kekalahan. Tidak ada tim lain dalam sejarah Premier League yang pernah melakukan hal serupa sampai saat ini. Jadi, Arsenal adalah satu-satunya tim yang memiliki trofi emas Premier League.
Pada 6 Mei 2018, trofi emas ini kemudian dipersembahkan kepada Arsene Wenger sebagai hadiah dari Arsenal Football Club pada pertandingan kandang terakhir Wenger sebagai manajer setelah 22 tahun. Arsene Wenger sendiri memang merupakan sosok manajer legendaris yang membawa Arsenal tidak terkalahkan dalam 49 laga Premier League, termasuk di seluruh gelaran Premier League 2003/04.
Perjalanan Arsenal di Premier League 2003/04
Musim 2003/04 adalah yang ke-106 dalam sejarah Arsenal. Musim ini dimulai pada 1 Juli 2003 dan berakhir pada 30 Juni 2004, dengan pertandingan kompetitif yang dimainkan antara Agustus dan Mei. Arsenal mengakhiri kampanye Premier League di musim ini sebagai juara tanpa satu kekalahan pun, dengan rekor 26 kemenangan dan 12 seri, yang kemudian sering disebut sebagai “The Invincible”.
Arsenal mengawali musim ini dengan cukup baik, yaitu dengan memenangkan laga kandang melawan Everton dengan skor 2-1 dan memenangkan tiga laga selanjutnya. Namun, pada pekan ke-5 dan ke-6, Arsenal harus rela berbagi poin dengan Portsmouth dan rival terberat mereka pada musim ini, Manchester United, dengan skor 1-1 dan 0-0.
Sampai pekan ke-9, Arsenal berhasil kembali ke tren kemenangan beruntun dan nyaman duduk di posisi pertama liga. Langkah Arsenal memang harus sempat terhenti ketika ditahan imbang oleh Charlton Athletic pada pekan ke-10 dan harus turun ke peringkat kedua. Namun, Arsenal kembali ke jalur kemenangan dengan memenangkan tiga laga selanjutnya berturut-turut dan kembali menduduki peringkat pertama.
Pada pekan ke-14 sampai pekan ke-20, performa Arsenal kembali naik turun dengan rekor tiga kemenangan dan empat imbang. Berkat performa tersebut, Arsenal harus rela menduduki posisi kedua saat memasuki jendela transfer musim dingin 2004.
Walaupun sempat naik turun, tetapi Arsenal berhasil kembali ke jalur kemenangan dengan memenangkan sembilan laga berturut-turut sejak pekan ke-21. Sejak saat itu, Arsenal memang selalu menduduki peringkat pertama, walaupun sempat ditahan imbang oleh lagi-lagi, Manchester United pada pekan ke-30 dan Newcastle United pada pekan ke-32.
Arsenal kemudian mengukuhkan gelar juaranya pada pekan ke-34, ketika Chelsea gagal mendapatkan poin maksimal untuk dapat mengejar Arsenal di peringkat pertama. Kala itu, Arsenal hanya perlu meraih hasil imbang saat bertandang ke rival satu kotanya, Tottenham Hotspur. Arsenal mengakhiri pekan ke-34 dengan skor 2-2 dan membuat mereka berhasil menjuarai Premier League di kandang rival satu kotanya. Sebuah hal yang sangat manis bagi seluruh pendukung Arsenal.
Setelah ditetapkan sebagai juara, performa Arsenal memang sempat turun karena hanya bisa mendapatkan dua hasil imbang melawan Birmingham City pada pekan ke-35 dan Portsmouth pada pekan ke-36. Namun, Arsenal berhasil mengakhiri musim tersebut dengan dua kemenangan beruntun melawan Fulham pada pekan ke-37 dan Leicester City pada pekan terakhir.
Tren tidak terkalahkan Arsenal pada musim 2003/04 kemudian berlanjut sampai musim selanjutnya dengan rekor 49 pertandingan tak terkalahkan. Pada bulan Oktober 2004, Manchester United menang 2-0 atas Arsenal untuk mengakhiri rekor 49 pertandingan tak terkalahkan mereka.
Skuad “The Invincible” Arsenal Musim 2003/04
Berikut ini adalah daftar pemain yang bergabung dalam skuad Arsenal pada musim 2003/04.
No. | Nama Pemain | Posisi | Negara Asal | Keterangan |
1 | Jens Lehmann | Kiper | Jerman | |
3 | Ashley Cole | Bek | Inggris | |
4 | Patrick Vieira | Gelandang | Prancis | Kapten |
5 | Martin Keown | Bek | Inggris | |
7 | Robert Pires | Gelandang | Prancis | |
8 | Freddie Ljungberg | Gelandang | Swedia | |
9 | José Antonio Reyes | Penyerang | Spanyol | |
10 | Dennis Bergkamp | Penyerang | Belanda | |
11 | Sylvain Wiltord | Penyerang | Prancis | |
12 | Lauren | Bek | Kamerun | |
14 | Theirry Henry | Penyerang | Prancis | |
15 | Ray Parlour | Gelandang | Inggris | |
17 | Edu | Gelandang | Brasil | |
18 | Pascal Cygan | Bek | Prancis | |
19 | Gilberto SIlva | Gelandang | Brasil | |
22 | Gaël Clichy | Bek | Prancis | |
23 | Sol Campbell | Bek | Inggris | |
25 | Nwankwo Kanu | Penyerang | Nigeria | |
28 | Kolo Touré | Bek | Pantai Gading | |
30 | Jérémie Aliadière | Penyerang | Prancis | |
39 | David Bentley | Gelandang | Inggris | |
45 | Justin Hoyte | Bek | Inggris | |
57 | Cesc Fàbregas | Gelandang | Spanyol |
Wah, keren sekali ya Arsenal pada musim 2003/04? Skuad mereka juga diisi oleh banyak nama-nama besar di dunia sepak bola. Nah, menurut kamu apakah Arsenal dapat mengulangi rekor tersebut dan menjuarai Premier League kembali? Daripada penasaran, lebih baik langsung saja tonton seluruh keseruan pertandingan Premier League dengan membeli Paket Liga Inggris, Paket Premium Sports, atau Paket Diamond dari Nex Parabola.
Nex Parabola menyediakan receiver dan berbagai paket langganan yang bisa kamu gunakan untuk menonton seluruh pertandingan Premier League dan kompetisi lainnya, seperti Champions League dan BRI Liga 1. Kunjungi official online store kami di Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Lazada, atau TikTok Shop sekarang juga untuk mendapatkan receiver dan paketnya!