Apabila Anda mengikuti sepak bola Inggris selama dekade terakhir, maka pasti sudah akrab dengan persaingan sengit yang terjadi di Liga Inggris. Ada beberapa klub yang tampil mengesankan di musim tertentu, tetapi pada akhirnya hanya satu tim yang berhasil memenangkan gelar juara. Dalam artikel ini, kami akan memberikan kilas balik tentang daftar juara Liga Inggris 11 tahun terakhir, dari musim 2011/2012 hingga musim 2022/2023.
Daftar Juara Liga Inggris 11 Tahun Terakhir
Dalam 10 tahun terakhir, Manchester City memang mulai mendominasi Premier League dan Manchester United mulai kehilangan dominasinya. Selain itu, Leicester City juga berhasil mengejutkan publik sepak bola dunia ketika berhasil memenangkannya pada musim 2015/2016. Berikut ini adalah kilas balik daftar juara Liga Inggris dalam 10 tahun terakhir.
2012/2013
Juara: Manchester United
Musim 2012/2013 dimulai pada tanggal 18 Agustus 2012 dan berakhir pada tanggal 19 Mei 2013. Manchester City adalah juara bertahan dengan kemenangan ikonik mereka di akhir musim berkat gol Sergio Agüero di menit ke-94 di hari terakhir musim tersebut, setelah bersaing dengan sangat ketat dengan rival satu kotanya, Manchester United, selama semusim penuh. Namun, Manchester United berhasil membalas kekalahan mereka di musim sebelumnya dengan memenangkan gelar Premier League di musim ini.
Baca Juga: Sejarah Manchester United serta Rekornya di Liga Inggris
Pada musim 2012/2013, United memang cukup mendominasi setelah mendatangkan Robin van Persie dari Arsenal untuk mengisi lini serangnya. Bahkan, United berhasil memenangkan gelar Premier League di musim ini pada 22 April 2013 setelah mengalahkan Aston Villa 3-0 di Old Trafford dengan sisa empat pertandingan lagi. Ini membuat sang juara bertahan Manchester City tertinggal 16 poin, dan adalah pertama kalinya gelar berhasil disegel pada bulan April sejak Chelsea menjadi pemenang pada 2005/2006 serta pertama kalinya gelar disegel dengan empat pertandingan sisa sejak Arsenal memenangkannya pada musim 2003/2004. Selain itu, ini juga merupakan musim terakhir Sir Alex Ferguson melatih Manchester United.
Baca Juga: Daftar Jumlah Trofi Manchester United hingga Musim 2022/2023
2013/2014
Juara: Manchester City
Musim 2013/2014 dimulai pada tanggal 17 Agustus 2013 dan berakhir pada tanggal 11 Mei 2014. Pada hari terakhir di musim ini, Manchester City berhasil menyegel gelar Liga Inggris keempat mereka dan gelar Premier League kedua dengan kemenangan 2-0 atas West Ham United, mengakhiri musim dengan 86 poin. Saingan utama City pada musim ini adalah Liverpool, di mana keduanya sempat saling kejar-kejaran poin, terutama dalam lima pertandingan terakhir.
Baca Juga: Daftar Lengkap Juara Liga Inggris dari Masa ke Masa
Liverpool tampaknya akan memenangkan gelar Premier League dengan dua minggu tersisa, tetapi kekalahan dan hasil imbang dalam dua dari tiga pertandingan terakhir mereka, dikombinasikan dengan City yang memenangkan lima pertandingan liga terakhir mereka, membuat Liverpool harus rela finis di tempat kedua dengan 84 poin. Chelsea finis di posisi ketiga dan Arsenal, yang memimpin klasemen untuk periode terlama, harus rela finis di posisi keempat. Sejak kepergian Sir Alex Ferguson, Manchester United mengalami musim yang mengecewakan sebagai juara bertahan, dan mereka harus rela berakhir di urutan ketujuh.
2014/2015
Juara: Chelsea
Musim 2014/2015 dimulai pada tanggal 16 Agustus 2014 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2015. Pada 3 Mei 2015, Chelsea berhasil memenangkan gelar dengan tiga pertandingan tersisa setelah kemenangan kandang 1-0 atas Crystal Palace. Itu adalah gelar liga pertama mereka sejak 2010, gelar Premier League keempat mereka dan gelar Liga Inggris kelima mereka secara keseluruhan. Juara bertahan Manchester City harus puas finis kedua, setelah sempat turun ke urutan keempat dalam beberapa minggu sebelum pertandingan final.
Baca Juga: Jumlah Trofi Chelsea hingga Musim 2022/2023
2015/2016
Juara: Leicester City
Musim 2015/2016 dimulai pada tanggal 16 Agustus 2014 dan berakhir pada tanggal 24 Mei 2015. Leicester City, yang dilatih oleh Claudio Ranieri, dinobatkan sebagai juara untuk pertama kalinya dalam 132 tahun sejarah mereka, dengan 2 pertandingan tersisa, setelah Tottenham gagal mengalahkan Chelsea di Stamford Bridge pada 2 Mei 2016. Hal ini menjadikan Leicester City sebagai klub ke-24 yang menjadi juara Liga Inggris, dan klub keenam yang memenangkannya dengan format Premier League.
Kemenangan Leicester City dianggap sebagai sebuah keajaiban karena tidak ada yang menduganya sama sekali. Bahkan, Leicester hanya berhasil finis di urutan ke-14 dalam klasemen di musim sebelumnya dan sempat berkutat di zona degradasi dalam sebagian besar waktu di musim tersebut. Namun, konsistensi permainan yang dibawakan oleh anak asuh Ranieri, seperti Jamie Vardy, Riyad Mahrez, N’Golo Kante, dan lainnya, membuat Leicester berhasil menjadi juara.
Walaupun begitu, banyak yang beranggapan bahwa Leicester City hanya berhasil menjadi juara Premier League di musim ini karena tim-tim besar lainnya sedang mengalami musim yang buruk saja. Liverpool sendiri memang baru memasuki masa transisi setelah kedatangan Jurgen Klopp di tengah musim dan hanya berhasil finis di peringkat ke-8, sedangkan sang juara bertahan Chelsea mengalami kesulitan sepanjang musim dan hanya berhasil finis di peringkat ke-10. Namun, hal tersebut tetap tidak mengubah bahwa Leicester City memang tampil sangat apik dan konsisten selama musim ini, dan layak dinobatkan sebagai juara.
2016/2017
Juara: Chelsea
Musim 2016/2017 dimulai pada tanggal 13 Agustus 2016 dan berakhir pada tanggal 21 Mei 2017. Sang juara bertahan Leicester City hanya mampu finis di urutan ke-12, yang merupakan rekor baru untuk juara bertahan Premier League terburuk; rekor sebelumnya dipegang oleh Chelsea, yang finis di urutan ke-10 di musim sebelumnya.
Baca Juga: Mengenal Sejarah Chelsea serta Rekor yang Telah Dipecahkan
Chelsea yang baru diambil alih oleh Antonio Conte berhasil membalaskan hasil buruk di musim sebelumnya sebagai juara Premier League di musim ini. Selain Antonio Conte, dua manajer kelas dunia pun baru mengalami musim pertamanya secara penuh di Premier League pada musim ini, yaitu Jurgen Klopp di Liverpool dan Pep Guardiola di Manchester City. Dapat dikatakan Chelsea dapat cukup mudah memenangkan Premier League di musim ini, dengan Tottenham Hotspur (2), Manchester City (3), dan Liverpool (4) menempati posisi empat besarnya.
2017/2018
Juara: Manchester City
Musim 2017/2018 dimulai pada tanggal 11 Agustus 2017 dan berakhir pada tanggal 13 Mei 2018. Sang juara bertahan Chelsea memulai musim dengan buruk, di mana mereka kalah dalam pertandingan pembuka dari Burnley dengan skor 2–3. Ini merupakan pertama kalinya juara bertahan dikalahkan di kandang pada pertandingan pembuka. Bahkan, Chelsea pun sempat mengalami rentetan kekalahan yang mengarah pada pemecatan Antonio Conte, hanya satu tahun setelah dia berhasil membawa Chelsea menjuarai Premier League.
Manchester City berhasil memenangkan gelar Liga Premier ketiga mereka dengan cukup mudah di musim ini, bahkan dengan lima pertandingan tersisa. City juga berhasil memecahkan banyak rekor Premier League selama musim ini, termasuk: poin terbanyak (100), kemenangan terbanyak (32), kemenangan tandang terbanyak (16), gol terbanyak (106), kemenangan liga berturut-turut terbanyak (18), tertinggi selisih gol (+79), menit tertinggal paling sedikit dalam pertandingan (153 menit) dan selisih poin kemenangan terbesar (19). Musim ini juga merupakan awal dari dominasi Manchester City asuhan Pep Guardiola di Premier League.
Baca Juga: Daftar Jumlah Trofi Manchester City hingga Musim 2022/23
2018/2019
Juara: Manchester City
Musim 2018/2019 dimulai pada tanggal 10 Agustus 2018 dan berakhir pada tanggal 12 Mei 2019. Juara bertahan Manchester City memenangkan gelar Premier League keempat mereka, setelah memenangkan 14 pertandingan liga terakhir dan akhirnya menyegel gelar liga pada hari terakhir musim ini, finis dengan 98 poin. Liverpool finis sebagai runner-up dengan 97 poin – total poin tertinggi dalam sejarah Liga Inggris untuk peringkat kedua.
Baca Juga: Sejarah Manchester City di Liga Inggris
Selama satu musim penuh, Manchester City dan Liverpool memang saling kejar-kejaran. Bahkan, pada pertandingan penentuan antara Manchester City melawan Liverpool di Etihad Stadium, Liverpool hampir mendapatkan poin (yang mana dapat membuat mereka menjadi juara) jika kemelut bola yang terjadi di depan gawang Manchester City masuk. Pada saat itu, John Stones berhasil melakukan clearance yang sangat tipis. Menurut banyak laporan, jika saja bola tersebut masuk beberapa milimeter lagi, maka akan dianggap sebagai gol dan membuat Liverpool mendapatkan poin.
2019/2020
Juara: Liverpool
Musim 2019/2020 dimulai pada tanggal 9 Agustus 2019 dan berakhir pada tanggal 26 Juli 2020 karena sempat dihentikan akibat pandemi COVID-19. Manchester City adalah juara bertahan untuk dua tahun berturut-turut, setelah meraih treble domestik di musim sebelumnya. Namun, Liverpool berhasil membalaskan sakit hati di musim sebelumnya dengan memenangkan gelar liga pertama mereka sejak 1990, dan merupakan gelar pertama klub di era Premier League dan kesembilan belas secara keseluruhan.
Baca Juga: Daftar Kapten Liverpool dari Masa ke Masa
Walaupun musim ini sempat dihentikan selama beberapa waktu akibat pandemi COVID-19 yang terjadi di seluruh dunia, tetapi Liverpool dapat tampil dengan sangat konsisten dan berhasil menjuarai Premier League di musim ini dengan sangat mudah. Bahkan, di sepanjang musim, Liverpool juga berhasil mencetak sejumlah rekor Liga Inggris, termasuk kemenangan gelar paling awal (dengan tujuh pertandingan tersisa), selisih poin terbesar dengan peringkat kedua (25), dan kemenangan kandang berturut-turut (24, di mana 7 diantaranya dibawa dari musim sebelumnya).
Baca Juga: Koleksi Jumlah Trofi Liverpool hingga Musim 2022/2023
2020/2021
Juara: Manchester City
Musim 2020/2021 dimulai pada tanggal 12 September 2020 dan berakhir pada tanggal 23 Mei 2021, setelah sebelumnya dijadwalkan untuk dimulai pada 8 Agustus 2020, tetapi harus ditunda akibat masalah COVID-19. Dalam musim yang sebagian besar dimainkan secara tertutup, Manchester City berhasil mengamankan gelar Premier League kelima mereka dari rival sengitnya Liverpool, yang memenangkan Premier League dengan mudah di musim sebelumnya.
Walaupun berstatus sebagai juara bertahan, tetapi Liverpool sempat kesulitan di pertengahan musim karena kehilangan banyak sekali pemain andalannya akibat masalah cedera, terutama Virgil van Dijk yang harus menepi hingga akhir musim. Namun, di akhir musim, Liverpool tetap berhasil finis di papan atas, yaitu di peringkat ke-3. Manchester City yang sempat kesulitan di awal musim berhasil menyegel gelar dengan tiga pertandingan tersisa berkat 15 kemenangan berturut-turut yang mereka dapatkan.
2021/2022
Juara: Manchester City
Musim 2021/2022 dimulai pada tanggal 13 Agustus 2021 dan berakhir pada tanggal 22 Mei 2022. Manchester City berhasil mempertahankan gelar Premier League mereka sebagai juara bertahan (gelar keempat mereka dalam lima musim terakhir), lagi-lagi mengamankan di hari terakhir musim setelah kejar-kejaran yang sangat sengit dengan Liverpool.
Manchester City berhasil finis di posisi pertama dengan 93 poin, lagi-lagi hanya berbeda satu poin dari Liverpool yang finis di posisi kedua dengan 92 poin. Kedua tim tersebut memang tampil dengan cukup konsisten dari awal musim hingga akhir musim, dan bahkan Liverpool berhasil memenangkan FA Cup dan Piala Liga serta berhasil lolos hingga final Liga Champions di musim ini. Namun, Liverpool tetap harus mengakui dominasi Manchester City di Premier League dan merelakan gelar juara jatuh ke tangan mereka.
2022/23
Juara: Manchester City
Musim 2022/23 merupakan musim yang penuh kejutan, setidaknya untuk tim yang berada di 2 besar. Klub seperti Newcastle United dan Brighton berhasil membuat kejutan dengan menjadi tim yang lebih dari sekedar kuda hitam.
Newcastle United berhasil menduduki posisi 4 yang membuat mereka kembali ke Liga Champions setelah 20 tahun lebih absen dari kompetisi tertinggi di benua eropa tersebut. Sementara itu, Brighton berhasil mengamankan tiket eropa pertama dalam sejarah mereka setelah berhasil meraih posisi 6 dengan sepakbola atraktif.
Sementara itu, untuk Liverpool dan Chelsea, musim ini menjadi salah satu musim yang penuh ketidakberuntungan. Liverpool harus puas berada di posisi 5 dan gagal mengamankan tiket Liga Champions mereka. Sementara itu, Chelsea yang tengah membangun ulang skuadnya harus menerima hasil pahit di peringkat 12 walau telah menghabiskan banyak uang untuk membeli pemain.
Cerita utama musim ini adalah perebutan juara Liga Inggris antara Arsenal dan Manchester City. Arsenal sempat merajai Liga Inggris selama 248 hari. Hal ini menjadi berita positif untuk Arsenal karena tidak pernah ada tim yang berhasil menduduki peringkat 1 selama itu dan tidak menjadi juara.
Sementara itu, Manchester City sempat tergelincir beberapa kali dan harus sekuat tenaga mengejar Arsenal yang begitu perkasa. Kehadiran Erling Haaland serta lini tengah yang matang dengan keberadaan KdB dan Gundongan menjadi senjata utama City untuk melakukan kudeta terhadap Arsenal.
Terbukti, Erling Haaland berhasil mencetak rekor gol terbanyak di 1 musim Liga Inggris dan berhasil mengkudeta Arsenal yang kehabisan tenaga di akhir musim dan membuat Manchester City meraih gelar Liga Inggris mereka yang ke-8 dan ketiga secara beruntun.
Daftar Juara Liga Inggris Sepanjang Masa
Juara Liga Inggris Sebelum Era Divisi 1 (1888-1892)
Tahun | Juara
(jumlah gelar) |
Peringkat kedua | Ke-3 |
1888–1889 | Preston North End (1) | Aston Villa | Wolverhampton Wanderers |
1889–1890 | Preston North End (2) | Everton | Blackburn Rovers |
1890–1891 | Everton (1) | Preston North End | Notts County |
1891–1892 | Sunderland (1) | Preston North End | Bolton Wanderers |
Juara Liga Inggris di Era Divisi Pertama (1892-1992)
Tahun | Juara
(jumlah gelar) |
Peringkat kedua | Ke-3 |
1892–1893 | Sunderland (2) | Preston North End | Everton |
1893–1894 | Aston Villa (1) | Sunderland | Derby County |
1894–1895 | Sunderland (3) | Everton | Aston Villa |
1895–1896 | Aston Villa (2) | Derby County | Everton |
1896–1897 | Aston Villa (3) | Sheffield United | Derby County |
1897–1898 | Sheffield United (1) | Sunderland | Wolverhampton Wanderers |
1898–1899 | Aston Villa (4) | Liverpool | Burnley |
1899–1900 | Aston Villa (5) | Sheffield United | Sunderland |
1900–01 | Liverpool (1) | Sunderland | Notts County |
1901–02 | Sunderland (4) | Everton | Newcastle United |
1902–03 | The Wednesday (1) | Aston Villa | Sunderland |
1903–04 | The Wednesday (2) | Manchester City | Everton |
1904–05 | Newcastle United (1) | Everton | Manchester City |
1905–06 | Liverpool (2) | Preston North End | The Wednesday |
1906–07 | Newcastle United (2) | Bristol City | Everton |
1907–08 | Manchester United (1) | Aston Villa | Manchester City |
1908–09 | Newcastle United (3) | Everton | Sunderland |
1909–10 | Aston Villa (6) | Liverpool | Blackburn Rovers |
1910–11 | Manchester United (2) | Aston Villa | Sunderland |
1911–12 | Blackburn Rovers (1) | Everton | Newcastle United |
1912–13 | Sunderland (5) | Aston Villa | The Wednesday |
1913–14 | Blackburn Rovers (2) | Aston Villa | Middlesbrough |
1914–15 | Everton (2) | Oldham Athletic | Blackburn Rovers |
1915/16–1918/19 | Ditiadakan karena Perang Dunia I | ||
1919–20 | West Bromwich Albion (1) | Burnley | Chelsea |
1920–21 | Burnley (1) | Manchester City | Bolton Wanderers |
1921–22 | Liverpool (3) | Tottenham Hotspur | Burnley |
1922–23 | Liverpool (4) | Sunderland | Huddersfield Town |
1923–24 | Huddersfield Town (1) | Cardiff City | Sunderland |
1924–25 | Huddersfield Town (2) | West Bromwich Albion | Bolton Wanderers |
1925–26 | Huddersfield Town (3) | Arsenal | Sunderland |
1926–27 | Newcastle United (4) | Huddersfield Town | Sunderland |
1927–28 | Everton (3) | Huddersfield Town | Leicester City |
1928–29 | The Wednesday (3) | Leicester City | Aston Villa |
1929–30 | Sheffield Wednesday (4) | Derby County | Manchester City |
1930–31 | Arsenal (1) | Aston Villa | Sheffield Wednesday |
1931–32 | Everton (4) | Arsenal | Sheffield Wednesday |
1932–33 | Arsenal (2) | Aston Villa | Sheffield Wednesday |
1933–34 | Arsenal (3) | Huddersfield Town | Tottenham Hotspur |
1934–35 | Arsenal (4) | Sunderland | Sheffield Wednesday |
1935–36 | Sunderland (6) | Derby County | Huddersfield Town |
1936–37 | Manchester City (1) | Charlton Athletic | Arsenal |
1937–38 | Arsenal (5) | Wolverhampton Wanderers | Preston North End |
1938–39 | Everton (5) | Wolverhampton Wanderers | Charlton Athletic |
1939–40 | Dihentikan karena Perang Dunia Kedua (Blackpool memimpin klasemen sementara) | ||
1940/41 – 1945/46 | Ditiadakan karena Perang Dunia Kedua | ||
1946–47 | Liverpool (5) | Manchester United | Wolverhampton Wanderers |
1947–48 | Arsenal (6) | Manchester United | Burnley |
1948–49 | Portsmouth (1) | Manchester United | Derby County |
1949–50 | Portsmouth (2) | Wolverhampton Wanderers | Sunderland |
1950–51 | Tottenham Hotspur (1) | Manchester United | Blackpool |
1951–52 | Manchester United (3) | Tottenham Hotspur | Arsenal |
1952–53 | Arsenal (7) | Preston North End | Wolverhampton Wanderers |
1953–54 | Wolverhampton Wanderers | West Bromwich Albion | Huddersfield Town |
1954–55 | Chelsea (1) | Wolverhampton Wanderers | Portsmouth |
1955–56 | Manchester United (4) | Blackpool | Wolverhampton Wanderers |
1956–57 | Manchester United (5) | Tottenham Hotspur | Preston North End |
1957–58 | Wolverhampton Wanderers (2) | Preston North End | Tottenham Hotspur |
1958–59 | Wolverhampton Wanderers (3) | Manchester United | Arsenal |
1959–60 | Burnley (2) | Wolverhampton Wanderers | Tottenham Hotspur |
1960–61 | Tottenham Hotspur (2) | Sheffield Wednesday | Wolverhampton Wanderers |
1961–62 | Ipswich Town (1) | Burnley | Tottenham Hotspur |
1962–63 | Everton (6) | Tottenham Hotspur | Burnley |
1963–64 | Liverpool (6) | Manchester United | Everton |
1964–65 | Manchester United (6) | Leeds United | Chelsea |
1965–66 | Liverpool (7) | Leeds United | Burnley |
1966–67 | Manchester United (7) | Nottingham Forest | Tottenham Hotspur |
1967–68 | Manchester City (2) | Manchester United | Liverpool |
1968–69 | Leeds United (1) | Liverpool | Everton |
1969–70 | Everton (7) | Leeds United | Chelsea |
1970–71 | Arsenal (8) | Leeds United | Tottenham Hotspur |
1971–72 | Derby County | Leeds United | Liverpool |
1972–73 | Liverpool (8) | Arsenal | Leeds United |
1973–74 | Leeds United (2) | Liverpool | Derby County |
1974–75 | Derby County (2) | Liverpool | Ipswich Town |
1975–76 | Liverpool (9) | Queens Park Rangers | Manchester United |
1976–77 | Liverpool(10) | Manchester City | Ipswich Town |
1977–78 | Nottingham Forest (1) | Liverpool | Everton |
1978–79 | Liverpool (11) | Nottingham Forest | West Bromwich Albion |
1979–80 | Liverpool (12) | Manchester United | Ipswich Town |
1980–81 | Aston Villa (7) | Ipswich Town | Arsenal |
1981–82 | Liverpool (13) | Ipswich Town | Manchester United |
1982–83 | Liverpool (14) | Watford | Manchester United |
1983–84 | Liverpool (15) | Southampton | Nottingham Forest |
1984–85 | Everton (8) | Liverpool | Tottenham Hotspur |
1985–86 | Liverpool (16) | Everton | West Ham United |
1986–87 | Everton (9) | Liverpool | Tottenham Hotspur |
1987–88 | Liverpool (17) | Manchester United | Nottingham Forest |
1988–89 | Arsenal (9) | Liverpool | Nottingham Forest |
1989–90 | Liverpool (18) | Aston Villa | Tottenham Hotspur |
1990–91 | Arsenal (10) | Liverpool | Crystal Palace |
1991–92 | Leeds United (3) | Manchester United | Sheffield Wednesday |
Juara Liga Inggris di Era Premier League (1993 – Sekarang)
Tahun | Juara
(jumlah gelar) |
Peringkat kedua | Peringkat ketiga |
1992–1993 | Manchester United (8) | Aston Villa | Norwich City |
1993–1994 | Manchester United (9) | Blackburn Rovers | Newcastle United |
1994–1995 | Blackburn Rovers (3) | Manchester United | Nottingham Forest |
1995–1996 | Manchester United (10) | Newcastle United | Liverpool |
1996–1997 | Manchester United (11) | Newcastle United | Arsenal |
1997–1998 | Arsenal (11) | Manchester United | Liverpool |
1998–1999 | Manchester United (12) | Arsenal | Chelsea |
1999–2000 | Manchester United (13) | Arsenal | Leeds United |
2000–2001 | Manchester United (14) | Arsenal | Liverpool |
2001–2002 | Arsenal (12) | Liverpool | Manchester United |
2002–2003 | Manchester United (15) | Arsenal | Newcastle United |
2003–2004 | Arsenal (13) | Chelsea | Manchester United |
2004–2005 | Chelsea (2) | Arsenal | Manchester United |
2005–2006 | Chelsea (3) | Manchester United | Liverpool |
2006–2007 | Manchester United (16) | Chelsea | Liverpool |
2007–2008 | Manchester United (17) | Chelsea | Arsenal |
2008–2009 | Manchester United (18) | Liverpool | Chelsea |
2009–2010 | Chelsea (4) | Manchester United | Arsenal |
2010–2011 | Manchester United (19) | Chelsea | Manchester City |
2011–2012 | Manchester City (3) | Manchester United | Arsenal |
2012–2013 | Manchester United (20) | Manchester City | Chelsea |
2013–2014 | Manchester City (4) | Liverpool | Chelsea |
2014–2015 | Chelsea (5) | Manchester City | Arsenal |
2015–2016 | Leicester City (1) | Arsenal | Tottenham Hotspur |
2016–2017 | Chelsea (6) | Tottenham Hotspur | Manchester City |
2017–2018 | Manchester City (5) | Manchester United | Tottenham Hotspur |
2018–2019 | Manchester City (6) | Liverpool | Chelsea |
2019–2020 | Liverpool (19) | Manchester City | Manchester United |
2020–2021 | Manchester City (7) | Manchester United | Liverpool |
2021–2022 | Manchester City (8) | Liverpool | Chelsea |
2022–2023 | Manchester City (9) | Arsenal | Manchester United |
Wah ternyata Manchester City sangat mendominasi juara Liga Inggris 10 tahun terakhir, ya? Menurut kamu apakah Manchester City akan sekali lagi menjuarai Premier League di musim 2022/2023, atau akan ada juara baru? Daripada penasaran, langsung saja nonton Premier League dengan membeli Receiver Nex Parabola!
Nex Parabola merupakan salah satu platform yang menayangkan seluruh pertandingan Premier League dengan lengkap. Selain itu, kami juga menayangkan berbagai kompetisi lainnya seperti Piala Dunia U-20 Argentina, UEFA Champions League, UEFA Europa League, hingga BRI Liga 1.
Kunjungi official online store kami di Bukalapak, Shopee, Tokopedia, Lazada, atau TikTok Shop untuk mendapatkan receiver dan paket langganan Nex Parabola sekarang juga!